Info Kegiatan :
KIRAB PERINGATAN HARI PAHLAWAN 2024 SDN TEMBOK DUKUH IV/86 |
Tujuan Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingati tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Berlatar belakang dari peristiwa heroik di Surabaya pada tahun 1945 dalam mengusir penjajah dari Indonesia. Banyak dari rakyat maupun pahlawan Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Maka, untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang gugur, lahirlah Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Peringatan Hari Pahlawan juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan pada generasi muda saat ini untuk terus memiliki semangat kemerdekaan.
Maksudnya, besar harapan bagi generasi muda untuk ikut bergerak dalam pembangunan negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing.
Tujuan lainnya adalah sebagai dorongan bagi masyarakat agar terus meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Serta meningkatkan rasa cinta pada bangsa dan negara Indonesia.
Sejarah Hari Pahlawan
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Semarang, pada tahun 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini merupakan perang pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada 30 Oktober 1945. Kematian Jenderal Mallaby kemudian membuat pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia.
Mallaby kemudian digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.
Tepat pada tanggal 10 November 1945, Jenderal Eric mengeluarkan ultimatum yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Inggris. Ia juga memerintahkan semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.
Namun ultimatum itu tidak dilakukan oleh rakyat, sehingga terjadilah pertempuran hebat di Surabaya mulai hari itu hingga kurang lebih tiga minggu lamanya. Akibat pertempuran tersebut, seketika kota Surabaya menjadi "neraka".
Sebanyak 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan 1.600 tentara Inggris tewas, hilang dan luka-luka. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban pada masa itu membuat Kota Surabaya kemudian dikenang sebagai Kota Pahlawan.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang untuk mengusir Inggris, maka pada tahun 1959, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hal tersebut tertuang pada Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.